Habajuragan| BANDA ACEH – Gubernur Aceh dr. H. Zaini Abdullah
berharap persoalan bendera Aceh yang masih menjadi polemik dengan Pemerintah
Pusat dapat diselesaikan secara arif dan bijaksana. Hal ini dinilai penting
agar tidak merusak hubungan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Aceh di
masa mendatang.
“Permasalahan bendera ini, kita juga harus
melihat efek ke depannya itu seperti apa,” ujar Doto Zaini kepada portalsatu.com
usai rapat dengan anggota dan pimpinan DPRA serta Fraksi Partai Aceh (PA)
DPRK se-Aceh di gedung DPRA, Senin, 2 Mei 2016, sore.
Menurut Doto Zaini, penting dipikirkan kaitannya
soal kepercayaan Jakarta terhadap Aceh ke depan. “Pembangunan dan kepercayaan
Pemerintah Pusat terhadap Pemerintah Aceh seperti apa nantinya,” katanya.
“Dalam menyelesaikan masalah bendera, seharusnya
kita menyelesaikan dengan kepala yang dingin," ujar Doto Zaini lagi.
Itu sebabnya, Doto Zaini berharap sebelum
masyarakat dan elemen lainnya menjalankan aksi pengibaran bendera bintang bulan
yang masih dilarang, lebih baik dipikirkan terlebih dahulu dengan akal sehat.
"Kalau tidak, euntek tanyoe
meutajo-tajo, eunteuk tanyoe hana ho-saho. Karena sebelum bendera ini
diubah sebagaimana yang diminta (Wakil Presiden) Jusuf Kalla, maka tidak
diizinkan untuk dinaikkan," kata Doto Zaini.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Aceh itu
mengatakan, pihaknya mencoba mendengarkan masukan disampaikan anggota DPRK dan
DPRA terkait persoalan bendera Aceh. Itu sebabnya, kata Doto Zaini, Pemerintah
Aceh termasuk Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haytar menggelar rapat bersama
DPRA dan perwakilan DPRK se-Aceh di gedung DPRA.
“Ini sebenarnya hanya diskusi menampung aspirasi
menyangkut bendera,” ujar Doto Zaini. [sumber portal satu]
No comments:
Post a Comment