Showing posts with label News Juragan. Show all posts
Showing posts with label News Juragan. Show all posts

Tuesday 19 April 2016

Ini Tips Berasuransi yang Baik Menurut OJK


HABAJURAGAN, Banda Aceh – Muhammad Mukhlasin, Perwakilan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Otoritas Jaksa Keuangan (OJK) memberikan beberapa tips berasuransi yang baik. Menurutnya, ada delapan hal yang harus dilakukan oleh pelaku asuransi.

"Pastikan perusahaan asuransi terdaftar di OJK dan juga ketahui jenis dan manfaat asuransinya ," ujar Muhammad Mukhlasin di acara roadshow Ekonomi Islam di Banda Aceh, Selasa 19 April 2016.
Ia juga menghimbau kepada pelaku asuransi untuk mencatat nomor kontrak asuransi dan juga pelaku asuransi harus mengetahui masa berlaku asuransi serta cara mengajukan klaim , begitu juga peringatan untuk membayar iuran pada waktunya.


"Catat nomor telpon perusaahan, kadang-kadang kita lupa dan jangan mengandalkan agen, karena suatu saat kemungkinan agen itu akan berhenti dari perusahaan. Sedangkan, ibu bapak bekerja sama dengan perusahaan bukan dengan agen," kata Muhammad Mukhlasin

Perempuan Jadi Kurir Narkoba Sedang Tren di Aceh


HABAJURAGAN-| Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh kembali membekuk pengedar narkotika jenis sabu di Aceh. Kali ini kelompok sindikat yang disinyalir merupakan kelompok lama ini melibatkan perempuan untuk dijadikan kurir dan pengedar narkoba.

Memanfaatkan jasa perempuan atau pasangannya kini menjadi tren di kalangan sindikat pengedar narkoba di Aceh. Demikian dikatakan kepala BNNP Aceh Armensyah Thay saat menggelar ekspose penangkapan pengedar sabu, Selasa (19/4/2016) petang.

Meski belum banyak terungkap, menurut Armensyah, keterlibatan perempuan yang khususnya merupakan pasangan dari si pengedar atau bahkan bandar narkoba kini mulai terlihat.

BNNP Aceh mengindikasikan, sedikitnya satu hingga dua persen dari kurir dan pengedar adalah kaum perempuan.

“Ada banyak alasan yang menjadikan para perempuan ini ikut menjadi kurir bahkan pengedar barang haram itu, mulai dari faktor ekonomi hingga alasan kesetiaan membantu pasangannya,” jelas Armensyah, Selasa (19/4/2016).

TI (27), misalnya. Ibu rumah tangga ini akhirnya tertangkap tangan oleh petugas BNN saat akan bertransaksi narkoba di Bireuen, Jumat lalu. Belum diketahui dari mana TI dan koleganya mendapat pasokan narkoba jenis sabu.

“Ini sedang kita selidiki terus, siapa sumber dan dari asalnya narkoba ini. Masuknya dari darat atau dari jalur laut,” ujar Armensyah.

Diduga TI sebelumnya juga sudah menjadi kurir narkoba dari jaringan yang dilakoni oleh suaminya yang kini sudah mendekam di sebuah lembaga permasyarakat di Provinsi Riau.

Disebutkan Armensyah, menggunakan kaum hawa sebagai pengedar dan kurir kini mulai ramai dilakoni oleh para komplotan pengedar narkotika di Aceh. Hal ini disinyalir untuk memudahkan pengedar mengelabui petugas di lapangan.

Selain TI, petugas gabungan juga menangkap tiga kolega TI, masing-masing berinisial ZA (31), AW (34) dan ZU (36), beserta barang bukti sabu seberat 2,5 ons.

Meski berhasil menangkap keempat pengedar sabu ini, namun petugas gagal meangkap satu pengedar lainnya berinisal WH yang kabur bersama barang bukti sabu seberat 800 gram.

“Petugas sedang memburu yang buron ini, kita sudah mendapatkan jejaknya,” tegas Armensyah Thay.

Akademisi UIN: Politik di Aceh Masih Belum Dewasa


HABAJURAGAN, Banda Aceh – Menanggapi polemik Pilkada yang terjadi di Aceh, Akademisi UIN Ar-Raniry Fuad Mardhatillah melihat politik di Aceh masih belum dewasa.

Menurut Fuad, di Aceh hari ini setiap calon yang akan bersaing pada bursa pemilihan kepala daerah 2017 mendatang, seperti adanya keinginan berkuasa yang menggembu. Akan tetapi hal tersebut tidak membuktikan kepeduliannya secara menggebu terhadap rakyat.

"Waspadai orang yang belum cukup dewasa, dimana mereka telah  memainkan UUPA ini, jika ingin cari pemimpin yang baik maka buatlah persyaratan yang mengedepankan kualitatif, bukan administratif seperti ini," ujarnya.

Fuad menyarankan, anggota Banleg harus menyaring calon pemimpin berkualitas dengan cara mengadakan fit and proper test. Bukan memberatkan calon yang ingin maju dengan cara harus membubuhi materai atau lainnya.

Kepala Dinas Sebut Masalah Pendidikan di Aceh Adalah Rendahnya Mutu Guru Kepala Dinas Sebut Masalah Pendidikan di Aceh Adalah Rendahnya Mutu Guru


HABA JURAGAN, BIREUEN – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh Drs H Hasanuddin Darjo MM mengatakan saat ini pendidikan di Aceh mempunyai dua masalah besar, yaitu kurangnya kualitas pelayanan dan masih rendahnya mutu guru.

Hal itu disampaikannya saat membuka Bimbingan Teknik (Bimtek) KKG Guru tingkat SD/MI, di Aula Kantor UPTD PPMG Wilayah III (Aceh Utara, Lhoksemawe, Bireuen) Desa Paya Peutet (Cot Sabong) Kecamata Muara Dua.

Untuk mengatasi hal tersebut Gubernur Aceh terus beriventasi di bidang pendidikan melalui alokasi anggaran yang besar untuk pendidikandi Aceh.

“Gubernur dan Wagub dengan persetujuan DPRA mengalokasi anggaran 20 persen dari APBA untuk pendidikan Aceh menuju Pendidikan yang autentik, pendidikan baik di dalam maupun di luar,“ ujar dia.

Dalam kesempatan tersebut Hasanuddin Darjo juga memotivasi paraguru-guru agar terus mengasah diri serta berinovasi untuk meningkatkan kualitas. “Sekolah membutuhkan orang-orang yang berinovasi,“ kata Darjo.

Sementara itu Kepala UPTD PPMG Wilayah III (Aceh Utara, Bireuen) Azhari mengatakan Bimtek KKG tingkat guru SD/MI ini diikuti oleh 120 guru, hal ini di adakan supaya pendidikan  di Aceh Utara mengalami peningkatan baik tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan.

“Pendidikan di Aceh harus ada perubahan, agar pendidikan di Aceh mempunyai daya saing,” harap Azhari, seraya meminta kepada seluruh guru yang mengikuti Bimtek KKG ini agar benar-benar mengikutinya dengan serius.

KONI Aceh Lepas Atlet dan Pelatih Menuju Kejuaraan Tarung Derajat ASEAN II di Kuala Lumpur


HABA JURAGAN, BANDA ACEH – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh secara resmi melepas atlet Tarung Derajat Aceh menuju ke Kejuaraan Tarung Derajat ASEAN II di Kuala Lumpur, Malaysia. Pertandingan akan dilansungkan di gedung olahraga Titawangsa, kota setempat, dari tanggal 26 hingga 29 April 2016.

Acara pelepasan sekaligus tatap muka antara lima atlet dan dua pelatih Tarung Derajat Aceh yang mewakili Indonesia di ajang level internasional itu dipimpin langsung oleh Ketua Harian KONI Aceh, Kamaruddin Abu Bakar atau Abu Razak, didampingi Bachtiar Hasan selaku Wakil Ketua II Bidang Pembinaan prestasi (Binpres), di Sekretariat KONI Aceh, Banda Aceh, Selasa 19 April 2016.
Kelima atlet tersebut adalah, Kandar Hasan yang turun di kelas 67,1-70 Kilogram (kg), Ali Akbar di kelas 61.1-64 kg, Suhermansyah kelas 55,1-58 kg, Lailatul Qadri kelas 54,1-58 kg, dan Rika Handayani kelas 45,1-49 kg. Kesemuanya juga merupakan atlet Aceh yang tengah dipersiapkan untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 di Jawa Barat, September mendatang.
“Ini kejuaraan (tingkat ASEAN) yang kedua kalinya kita (Aceh) dipercayakan mewakili Indonesia,” lapor Yanyan Rahmat AKS, Pelatih Utama Tim Tarung Derajat Aceh, kepada Abu Razak.

Pada Kejuaraan Tarung Derajat ASEAN I, Aceh juga turut mengirimkan atletnya untuk mewakili Indonesia, antaralain Kandar Hasan, dan Suhermansyah. Keduanya berhasil merebut medali emas.
“Mempertahankan yang sudah, dan mudah-mudahah bisa lebih. Amin..,” jawab Yanyan ketika ditanyai target perolehan medali.

Kejuaraan Tarung Derajat ASEAN II kali ini diikuti oleh delapan negara Asia Tenggara, minus Brunei Darussalam dan Singapura. Yanyan menyebutkan, Indonesia menurunkan sebanyak 17 atlet yang berasal dari tujuh provinsi, yaitu Aceh, Bali, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Barat.

“Dari keseluruhan provinsi yang ikut, kita (Aceh) paling banyak mewakili,” lapor Yanyan. “Mohon doa restunya,” pinta Yanyan.

Tim ini akan bertolak ke Kuala Lumpur pada 24 April.

Menanggapi terpililihnya atlet Tarung Derajat Aceh mewakili Indonesia di ajang tingkat internasional tersebut, Abu Razak menyampaikan rasa bangga dan haru kepada para atlet dan pelatih. “Ini suatu kebanggaan. Dari 33 provinsi, Aceh terpilih mewakili dan dengan persentase yang lebih banyak dari provinsi lain” kata Abu Razak.

Abu Razak juga menyampaikan, KONI Aceh sadar betul bahwa kepercayaan yang berhasil diraih para atlet adalah buah kerja kerasa semasa mengikuti latihan. “Kami mendoakan agar para atlet dapat mempertahankan, dan meningkatkan prestasi yang selama ini telah berhasil dicapai,” kata Abu Razak, yang disambut lafaz Amin oleh para atlet dan pelatih Tarung Derajat Aceh.

Sejauh ini kata Abu Razak, cabang Tarung Derajat Aceh sudah cukup disegani oleh provinsi-provinsi lain di Indonesia. KONI Aceh berharap agar prestasi itu dapat ditingkatkan sehingga Aceh dapat mengukir sejarah gemilang di cabang olahraga beladiri tersebut.

“Selamat bertanding di Negeri Jiran. Dengan usaha yang sungguh-sungguh insya Allah nama-nama Anda akan terukir dengan tinta emas dalam dunia olahraga Aceh,” kata Abu Razak menyemangati.

Sementara itu, Bachtiar Hasan, Wakil Ketua II KONI Aceh yang juga Ketua Pemusatan latihan daerah (Pelatda) PON Aceh 2016 mengatakan, kejuaraan yang akan segera dilakoni oleh para atlet Tarung Derajat Aceh di Malaysia juga merupakan ajang evaluasi bagi atlet dan pelatih yang telah beberapa bulan mengikuti Pelatda PON.

“Sepulang dari sana (Kejuaraan Tarung Derajat ASEAN II) coba evaluasi mana yang kurang. Yang sudah baik, terus ditingkatkatkan,” pinta Bachtiar kepada pelatih.
Ia juga melaporkan, dalam waktu dekat cabang angkat besi juga akan mengikuti Kejuaraan Angkat Besi Internasional di Thailand. “Ini juga ajang evaluasi kita (bagi cabang-cabang yang ikut Pelatda PON 2016).

Sejumlah Nama Tersangka Korupsi Damkar Aceh Rp 17,5 M Sudah Dikantongi KPK


HABA JURAGAN – Kejaksaan Negeri Banda Aceh masih menunggu tim ahli spesifikasi teknik yang ditunjuk KPK untuk membantu penyidikan dugaan korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran modern Rp 17,5 miliar.

“Kami masih menunggu tim ahli dari KPK yang akan melihat kondisi dan spesifikasi dari mobil damkar modern tersebut,” kata Kepala Seksi Intelijen Kejari Banda Aceh Himawan di Banda Aceh dilansir Antara, Selasa19 April 2016.

Menurut dia, tim ahli dari KPK tersebut untuk membantu mengumpulkan bukti-bukti serta menghitung kerugian negara dalam pengadaan mobil pemadam kebakaran modern tersebut. Himawan menyebutkan tim penyidik Kejaksaan Negeri Banda Aceh sudah memeriksa 22 orang saksi dalam kasus tersebut. Selain saksi, kejaksaan juga sudah mengantongi 10 tersangka.

“Tim penyidik sudah kantongi sejumlah nama tersangka. Walaupun sudah ada tersangka, kami juga masih melihat perkembangan dari tim ahli dari KPK. Para tersangkanya belum bisa disampaikan ke publik,” katanya.

Pengadaan mobil pemadam kebakaran ini berawal dari surat Wali Kota Banda Aceh kepada Gubernur Aceh pada 2013. Wali Kota Banda Aceh waktu itu Mawardi Nurdin meminta bantuan pembelian mobil pemadam kebakaran bertangga dan berteknologi modern.

Pada tahun anggaran 2014, Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendapatan dan Kekayaan Aceh melakukan pengadaan mobil pemadam kebakaran yang memiliki tangga 30 meter. Anggaran pengadaan mencapai Rp 17,5 miliar yang bersumber dari APBA.

Pelaksanaan pengadaan mobil damkar ini diduga menyimpang dari spesifikasi harga. Pengadaan mobil damkar ini seharusnya pabrikan, namun dalam prosesnya diduga rakitan.

Terkait kasus ini, Kejaksaan Negeri Banda Aceh sudah menyita mobil pemadam kebakaran tersebut. Mobil pemadam kebakaran bertangga modern tersebut disita sebagai barang bukti di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banda Aceh.

Sunday 3 April 2016

Survey Results Party, Mualem Indicated Lost?


Provincial Board (DPP) PKPI Aceh Party released the results of a survey it is currently. The results of this marupakan poll published in March 2016 and they will continue to change in accordance with the results produced by each - each candidate.

In the survey resulted in the defeat of the party candidates, incumbent Aceh Governor Zaini Abdullah and Muzakir Manaf.
Meanwhile, Aceh Governor Yusuf Candidates obtaining the highest yield which is 22 per cent, Muzakir Manaf 21 percent, 17 percent Tarmizi Karim, Zaini Abdullah 15 percent.


In addition, the Aceh governor candidate from the Golkar Party TM.Nurlif gained 11 percent, Zakaria Saman 6 percent, 5 percent Farham Hamid, Abdullah Puteh was also a candidate for Governor of Aceh only gained 3 percent.